Saat tangan ingin menolong..
Selagi istirahat siang ini, saya mau berbagi cerita pengalaman tadi pagi. Biasanya saya diantar suami ke kantor. Tapi karena sesuatu yang harus saya urus, jadi saya memutuskan untuk naik angkot. Saya memilih angkot ke arah jurusan pusat kota, tepatnya daerah Lapangan Merdeka.
Udara panas dan gerah karna tidak ada pendingin udara. Klakson dimana - mana menambah suasana tambah tidak nyaman. Tadinya penumpang dalam angkot penuh, kini tinggal saya sendiri. Saya putuskan pindah duduk di belakang supir. Angkot akhirnya bergerak pelan di jalur sebelah kiri.
Saat angkot melaju pelan, ada sepasang suami istri menyetop. Si Bapak berkata kepada supir angkot "Tunggu sebentar ya Pak". Si Ibu berjalan pelan sambil dipapah suaminya. Si ibu memakai baju dan kerudung hitam, agak sedikit berkeringat, badan bongsor dan napas agak terengah -engah. Pada saat dia memegang pintu angkot, saya melihat tangannya bergetar.
Si supir angkot masih sabar menunggu dan memperhatikan kedua orang tersebut.
Si Ibu berkata " Tidak bisa pak, kepayahan saya ini". Saya memang melihat kaki si Ibu yang susah dinaikkan ke angkot,
Karena melihat keadaan ibu tersebut saya mulai iba. Di saat si Bapak masih keadaan membantu ibu masuk ke dalam angkot, saya mengulurkan tangan kanan saya.
Pada saat saya mengulurkan tangan, si ibu memandang dan agak sedikit terdiam. Saya masih tetap mengulurkan tangan untuk membantu, namun si Ibu berkata " Tidak usah Nak, kamu tidak akan sanggup menarik saya"...
Toeeeengggg....
#efekbadankurus